Jumat, 25 November 2011

PERCIKAN

Oleh : Manik Priandani

Puluhan juta detik lalu
Kurasa getar itu ada
Muncul tiba-tiba
Melayang
Menghantam
Memercik
Meledak
Lalu sirna…..

Sungguh
Hanya sepersekian detik
Di puluhan juta detik lalu
Tak lebih kurasakan
Dan tak kulapakan itu

Keangkuhan meniadakan
Kesombongan menyelubungi
Keakuan menghambarkan
Ketakacuhan memadamkan
Kejengkelan mengantipati

Ah....
Puluhan juta detik lalu
Kukira tlah padam semua
Tak bersisa sepercik nyalapun
Namun...
Sepersekian detik lalu
Muncul setitik percikan
Akankah?

Bontang, MP, 25 November 2011

Jumat, 16 September 2011

HIDUP

Oleh : Manik Priandani

Aku bersyukur masih bisa melihat Bulan
Aku bersyukur masih bisa bernafas

Bulan tidak harus berwarna merah
Bulan tidak harus berbentuk bundar
Bulan tidak harus berukuran besar seperti tampah

Kulihat Bulan berwarna putih
Kulihat Bulan tak bulat sempurna
Kulihat Bulan samar membayang
Kulihat Bulan kecil di langit terang

Kuhirup udara ini dengan bebas
Sambil melihat ke atas
Bulatan putih terabaikan
Terdiam di pojok langit
Energi habis oleh geliat hidup

Aku masih melihat bulan redup
Aku masih diberi hidup


Bontang, 16 September 2011

DUNIA

Oleh : Manik Priandani

Di sini memang tak perlu bicara keadilan
Di tempat ini memang tak perlu keluh kesah
Di planet ini sekaligus tak perlu tanpa asa
Di bumi biru ini tak perlu menghitung serius
Di alam fana ini juga tak perlu terlena
Di sini tak perlu berlebihan
Di bagian alam semesta ini jangan tuntut keabsolutan
Dan di sini hanya perlu tuntutan keseimbangan
Dan suatu ketika perlu ikhlas melebihkan

Imbang dalam menghadapi kegembiraan dan kesedihan
Imbang dalam menyikapi keinginan dan ketakinginan
Imbang dalam melihat diri dan di luar diri
Imbang dalam menghadapi penerimaan dan penolakan
Imbang dalam menilai diri sendiri dan orang lain
Imbang dalam mengukur sesuatu dengan yang lain

Lebihkan antara nafsu baik dan buruk
Positifkan antara syukur dan kufur
Perbanyak selisih antara hak dan batil
Perlebar jarak antara kejelasan dan kesamaran
Pertegas batas antara ya dan tidak

Rasanya semuanya menjadi nyaman untuk dilalui
Karna ada batas yang tegas menentramkan
Walau godaan banyak melambai

Lambaian kemarahan
Lambaian kekufuran
Lambaian ketidaksyukuran
Lambaian penghujatan
Lambaian fitnah
Lambaian keiridengkian
Lambaian prasangka
Lambaian rajutan bisikan

(Aku berlindung kepadaMu ya Robbi
Dari bisikan maupun provokasinya
Hanya Engkaulah Yang Maha Kuat dan Maha Mengalahkan)


Bontang, 16 September 2011

Rabu, 08 Juni 2011

MELODY RASA

Manik Priandani

Selembut nafas bayi
Segemulai liukan penari
Sehalus bisikan peri
Bak alunan melody
Meresap ke dalam hati

Hantaran sinyal lembut
Menusuk kalbu sendu
Membelai jiwa kelu
Menghangatkan suasana bisu
Mengurai mimpi lalu

Alunan sukma merekah
Merah bukan darah
Panas bukan marah
Terjaga dalam gerah
Tertunduk hilang gairah

Melodi-melodi itu
Terus bersahutan
Mengikuti detak waktu
Saling berkejaran
Lintang pukang
Dan tak ‘kan diam
Hingga sukma ini menghilang

Entah
Kapan terdiam
Atau ‘kan terus berdenting?


Bontang, Manik Priandani, 08 Juni 2011